Wednesday, March 17, 2010

Omongan Cinta


Suatu malam di saat Aku lagi lemah, lagi butuh saluran semangat buat diri kembali yakin akan adanya esok yang bahagia. Di saat itulah Cinta datang menitiskan setitik semangatnya buat Aku.


Cinta : Kita perlu semangat, perlu kuat untuk harungi hidup ini. Hidup ini berat sayang… jadi kita harus kuat untuk menerima sesuatu yang berat itu.


Aku : Tapi Aku sudah tidak punya itu. Aku sudah kehilangannya. Aku rasa payah sekali untuk memikulnya. Aku tidak berdaya lagi.


Cinta : Bukan sayang tak punya, bukan sayang kehilangannya tapi sayang yang abaikannya. Cinta tahu kau kuat, kau ada semangat yang lebih dari Cinta. Sayang, hidup ini hanya sekali. Jangan diisi hidup ini dengan kesedihanmu… hadapi hidup ini dengan penuh semangat.


(Aku terdiam)


Cinta : Semangatlah untuk hadapi jam-jam yang mendatang. Sambutlah ia dengan penuh rasa bangga. Jangan sia-siakan kedatangan detik waktu itu walau sedetik pun.


(Aku masih khali)


Cinta : Biarkan mereka menentang kita, sayang. Walau satu dunia sekalipun yang menghalang, akan Cinta pertahankan demi rasa kasih dan sayang kita. Biarpun nyawa tentangannya. Akan Cinta hadapi. Oleh itu, kita tak boleh lemah sayang, TAK BOLEH. Kita harus kuat. Yakinlah suatu saat kita akan berhasil. Dan untuk keberhasailan itu kita butuh kesabaran yang tinggi sayang, kita perlu berkorban demi kasih sayang kita.


Aku : Tapi sampai bila? Aku bosan dengan hidup begini… Aku juga manusia yang punya keinginan untuk ada keluarga dan anak-anak.


Cinta : Pasti datang sayang waktu itu… cuma perlu masa sahaja. Dugaan kita sangat berat sayang, tapi yang berat itulah yang akan membawa hasil yang lumayan sayang… jika kita sabar dan tabah menghadapinya.


(Aku kembali bisu)


Cinta : Percayalah dengan Cinta, suatu saat kita akan peroleh restu itu. Cinta minta sayang bersabar sahaja. Banyak-banyakkan bersabar, berdoa agar kita dapat perolehinya sayang.


(Dan cinta terus menyuntikkan semangatnya kepada Aku. Cinta tidak pernah sekalipun menyerah kalah. Dia sarat dengan semangat untuk menempuh hidup. Biar manusia lain menghina dan memandang rendah terhadap dirinya namun, Cinta tidak pernah peduli. Apa yang penting dalam hidupnya dia harus berjaya mencapai apa yang diingininya. Hidup hanya sekali katanya. Jangan disia-siakan dengan kesedihan. Kata-kata itu masih berselerakkan dalam kotak fikirku untuk kufikirkan. Namun seratus peratus kata-katanya itu adalah benar. Akhirnya sedikit demi sedikit aku rasai aliran semangatnya itu masuk ke dalam setiap rongga tubuhku. Pawana malam yang berlabuh semakin kencang melabuhkan hijabnya. Dan kedua lopak mataku berhijab sama.)

2 comments:

Anonymous said...

erm, jiwangnya

kak nurul

Anonymous said...

http://nurulhabibatulamini.blogspot.com/2010/04/prolog-kau-harus-ada.html